INTEGRASI ETIKA PRODUKSI DALAM EKONOMI SYARIAH: TELAAH KONSEP TAYIBAH (HALAL DAN BAIK) SEBAGAI STANDAR KUALITAS GLOBAL
DOI:
https://doi.org/10.64454/tj.v6i02.107Abstrak
Tantangan etis dalam sistem produksi, seperti eksploitasi tenaga kerja, kerusakan lingkungan, dan orientasi keuntungan yang berlebihan. Kondisi ini mendorong munculnya kebutuhan terhadap sistem produksi yang tidak hanya mengedepankan efisiensi ekonomi, tetapi juga menjunjung nilai moral dan keberlanjutan. Ekonomi Islam hadir dengan menawarkan prinsip etika produksi yang berlandaskan pada nilai halal dan tayyib, yaitu konsep yang menekankan kebersihan, keamanan, keadilan, dan tanggung jawab sosial dalam setiap tahapan produksi. Melalui prinsip ini, aktivitas ekonomi tidak sekadar berorientasi pada keuntungan material, melainkan juga pada pencapaian mashlahah atau kemaslahatan bersama. Penelitian ini menggunakan metode library research dengan menelaah literatur-literatur terkait konsep etika produksi Islam dan penerapan prinsip tayyibah dalam konteks ekonomi global. Hasil kajian menunjukkan bahwa penerapan konsep halal–tayyib berpotensi menjadi standar kualitas universal yang mampu meningkatkan integritas, keberlanjutan, dan kepercayaan konsumen di pasar global. Selain itu, sertifikasi halal menjadi instrumen penting dalam memastikan kepatuhan terhadap prinsip syariah serta menjaga kualitas produk yang sesuai dengan etika Islam. Dengan demikian, integrasi etika produksi dalam ekonomi Islam melalui konsep tayyibah dapat memperkuat posisi ekonomi Islam sebagai sistem yang berdaya saing, berkeadilan, dan berkelanjutan di tingkat global





